Selasa, 26 Februari 2013





LIGKUNGAN HIDUP (SEKOLAH) 


Ilustrasi Pelestarian Lingkungan

Deputi Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian  Lingkungan Hidup Henry Bastaman mengatakan aktifitas pelestarian  lingkungan hidup harus masuk kurikulum sekolah. “Kaidah pendidikan seharusnya ada keseimbangan antara kognisi dan  afeksi, contohnya memasukkan materi lingkungan ke dalam kurikulum,” kata  Henry di Jakarta, Rabu. Henry mengatakan hal itu pada seminar bertemakan “Pengembangan  Potensi Diri SDM Indonesia melalui Efisiensi Sumber Daya sebagai  Terobosan Strategis dalam Meminimalisasi Penyebab dan Dampak Perubahan  Iklim Global. Deputi yang datang mewakili Menteri Lingkungan Hidup (LH) Gusti  Muhammad Hatta itu, menuturkan pemerintah bertekad akan menambah sarana  dan prasarana untuk menunjang proses pengajaran lingkungan hidup di  sekolah.
Henry menyatakan pihaknya kesulitan menerapkan kurikulum lingkungan  hidup itu karena jam mata pelajaran yang terlalu banyak dan minimnya  kompetensi guru yang berkualitas sehingga tidak mudah mempelajari buku  panduan lingkungan hidup. Sementara itu, Utusan Khusus Republik Indonesia untuk “Millenium  Development Goals” (MDGs), Prof Nila Moeloek mengatakan materi pelajaran lingkungan merupakan media pendidikan yang penting bagi peningkatan  taraf hidup masyarakat.

Nila menyatakan kualitas pendidikan lingkungan hidup akan berdampak  terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat yang sehat. Nila menambahkan pemerintah Indonesia memiliki delapan sasaran untuk  mencapai pembangunan millennium (MDGs), yakni penghapusan kemiskinan,  pendidikan untuk semua, persamaan gender, penurunan angka kematian anak,  peningkatan kesehatan ibu, perlawanan terhadap penyakit, pelestarian  lingkungan hidup dan kerjasama global. “Jawaban yang paling tepat dari semuanya itu adalah lingkungan,  karena memang lingkungan yang merupakan pendidikan yang sejatinya kita  butuhkan,” tutur Nila.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar